dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt
Tuesday, 24 August 2021

Ruang Lingkup Terapi Akupunktur Medik Terintegrasi (Integrated Medical Acupuncture with Painless Japanese Style)

Akupunktur medik merupakan cabang ilmu kedokteran fisik yang memanfaatkan pengetahuan dan tehnik rangsang akupunktur, yang sudah teruji secara ilmiah sesuai dengan kaidah ilmiah yang terstandarisasi (Evidence Based Medicine) dan pada penerapan klinisnya, cabang spesialisasi kedokteran ini mencakup upaya promotif, preventif (pencegahan), kuratif (pengobatan), rehabilitatif serta paliatif.

Secara umum, stimulasi pada titik akupunktur tertentu akan menginisiasi cell signaling system yang cukup kompleks dan melibatkan sistem fascia, hormon, saraf, peredaran darah dan imunitas. Salah satu manfaat nyata dalam terapi akupunktur ini adalah berkurangnya penggunaan obat kimia sehingga kejadian polifarmasi dapat ditekan.

Ruang Lingkup Akupuntur Medik Terpadu meliputi :
(monoterapi ataupun kolaborasi dengan disiplin ilmu kedokteran lainnya)

Musculoskeletal System (Otot dan Tulang)
Frozen Shoulder (kekakuan dan nyeri bahu), cervical syndrome (nyeri leher), torticolis, low back pain (nyeri pinggang bawah), osteoarthritis genu (nyeri lutut), fibromyalgia, achilles tendinitis, tennis elbow (nyeri siku), dll.

Gastrointestinal System (Pencernaan)
Dispepsia (Maag kronis/nyeri lambung), Chronic Gastritis,  Nausea/Vomitus (mual muntah) dan Hiccup (cegukan), Irritable Bowel Syndrome, Haemorrhoid (ambaien), konstipasi (sembelit), GERD (Gastro-Esophageal Reflux Disease) dll.

Respiratory System (Pernapasan)
Asthma (Asma), COPD / Chronic Obstructive Pulmonary Disease (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), Bronchitis (Bronkitis), Tonsilitis, dll.

Neurology and Pain Management (Persarafan dan Manajemen Nyeri)
Vertigo, migraine, Ischialgia, Hernia Nucleus Pulposus/HNP (saraf terjepit), Intercostal neuralgia, ??Lateral Femoral Cutaneus neuritis, post traumatic syndrome, trigeminal neuralgia, Bell’s Palsy, Facial Tics, Hemiparesis Pasca Stroke, dyspagia (gangguan menelan),  Tremor, Multiple Sclerosis, Alzheimer’s Disease, carpal tunnel syndrome, trigger finger, Epilepsi, dll.

Cardiovascular System (Jantung dan Pembuluh Darah)
Hipertension (Hipertensi/Tekanan darah tinggi), Cardiomyopathy (kardiomyopati), Heart Failure (gagal jantung), Coronary Heart Disease (Penyakit Jantung Koroner), Arrhytimia (aritimia), dll

REPRODUKSI
Infertility problem for woman and man (Infertilitas), Erectile Dysfunction (problem ereksi),  dysmenorrhea (nyeri haid), endometriosis, mioma uteri, Menstrual cycle problem (gangguan siklus menstruasi), PCOS/Polycystic Ovarian Syndrome, pregnancy acupuncture (akupunktur selama masa kehamilan), Complement to raise succes rate on IVF (In Vitro Fertilization) (bayi tabung), pemulihan pasca melahirkan, memperlancar ASI, Climacteric Syndrome (Sindroma klimakterik - gejala-gejala menopause) dll.

UROGENITAL
Disfungsi ereksi, ejakulasi dini, inkontinensia urin, prostatitis, BPH (pembesaran prostat), Leuokorrhea (keputihan), dysparunia (nyeri saat koitus), dll.

METABOLIK ENDOKRIN
Obesity Problem - Obesitas (kegemukan), Diabetes (kencing manis), Alergi, gangguan tiroid, penyakit autoimun, gangguan kekentalan darah dll.

IMUNITAS
Penyakit Autoimun (rheumatoid arthritis, lupus, skleroderma, dll...), alergi, urtikaria

MATA DAN THT
Glaukoma, bhleparospasm, retinopati, tonsilitis, tinitus (telinga berdenging), sinusitis, rhinitis alergika, dll.

GERIATRI (Berbagai Problem kesahatan yang muncul pada usia lanjut)

Akupunktur medik pada pasien usia lanjut banyak ditujukan untuk mengurangi polifarmasi atau terlalu banyaknya obat yang dikonsumsi, dikarenakan berbagai masalah kesehatan yang sering muncul bersamaan pada orang tua. Kompleksitas kondisi penyakit dan kinerja organ dalam yang cenderung sudah menurun membuat interaksi obat dan efek samping obat berdampak lebih kuat pada orang tua.

TERAPI PALIATIF PADA KANKER
Peran Akupunktur dalam tatalaksana kanker hingga saat ini sedang terus menerus diteliti. Akupunktur berperan dalam manajemen nyeri, peningkatan daya tahan tubuh selama proses kemoterapi (mengurangi mual muntah, menjaga stamina dan mempertahankan level sel darah putih)

AKUPUNTUR KECANTIKAN
Selain untuk kesehatan, peran akupunktur dalam memperlancar sirkulasi, mempertahankan keseimbangan hormonal dan induksi kolagen, menempatkan akupunktur sebagai terapi pilihan dalam perawatan kecantikan secara alami.
Dalam hal ini akupunktur berperan dalam kasus akne (jerawat) yang parah, keriput (wrinkle), melasma (flek), meniruskan wajah, menyegarkan wajah dll...

dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt

 

PEDIATRI/ANAK-ANAK

Ketidakseimbangan imun dan hormonal akhir-akhir ini cukup sering terjadi pada usia anak-anak. Pola aktifitas, makanan dan polusi seringkali menjadi akar masalah. Pandemi COVID 19 juga membawa dampak yang cukup serius pada beberapa anak yang cukup rentan secara imunologis. Akupunktur Medik banyak digunakan pada berbagai problem kesehatan anak-anak meliputi alergi imunologi, gangguan saluran cerna, ADHD/autism, gangguan wicara dan tumbuh kembang , enuresis (ngompol), obesitas, dll...

Painless Japanese Style Needling Method
Terkadang banyak orang tertarik dengan akunpunktur namun mengurungkan niatnya karena takut jarum atau takut nyeri. Metode penjaruman yang berasal dari jepang ini memberikan solusi akupunktur yang nyaman dengan nyeri yang sangat minimal. Seni penjaruman ala jepang ini memiliki ciri khas sebagai berikut :

  • Ukuran jarum lebih kecil dan lebih tajam sehingga lebih lembut dan tidak sakit
  • Jarum hanya masuk sedikit dibawah permukaan kulit terluar sehingga tidak menusuk terlalu dalam (1-2 mm dibawah kulit)
  • Melakukan sentuhan/pijatan halus sebelum penusukan jarum agar lebih akurat dalam menemukan
  • Menggunakan tabung pemandu (guided tube) untuk menghindari manipulasi jarum berlebihan
  • Sering dikombinasikan dengan teknik moxibustion (penghangatan dengan moxa)

Dosis Akupunktur
Frekuensi terapi akupuntur juga menentukan keberhasilan terapi suatu penyakit. Jumlah jarum yang digunakan juga tergantung dari berat-ringannya penyakit serta konsitusi tubuh seseorang. Terapi dapat dilakukan 1-2 kali per minggu atau bahkan setiap hari