dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt
Sunday, 01 August 2021

Apa itu Hipnoterapi Klinis dan Mispersepsi yang beredar di Masyarakat

Akhir-akhir ini banyak sekali tayangan hiburan televisi yang menyajikan tayangan mengenai “hipnosis” dengan berbagai variasi. Sebagian besar menunjukkan “subyek” ketika dihipnosis menjadi tidak berdaya dan langsung menyampaikan secara “blak-blakan” seolah-olah tanpa rem dan tanpa sensor, mengenai permasalahan tertentu yang ditanyakan oleh sang hipnotis. Sebagian besar tayangan juga menyajikan bahwa subyek setelah terhipnosis mau melakukan aktivitas apapun yang diperintahkan kepadanya walaupun hal tersebut memalukan.

Bagaimanakah dengan hipnoterapi klinis? Apakah prosesnya sama dengan tayangan televisi tersebut?

Apa itu Hipnoterapi klinis?

Hipnoterapi terdiri atas dua kata, hipnosis dan terapi. Hipnoterapi adalah terapi, dengan menggunakan teknik atau metode apa saja (NLP, silva, brainwave, dll), yang dilakukan dengan bantuan atau di dalam kondisi hipnosis. Hipnoterapi klinis dilakukan oleh hipnoterapis yang telah bersertifikasi dan diperuntukkan khusus untuk menangani berbagai kasus klinis seperti penyakit psikosomatik, luka batin, trauma, phobia, dan kasus klinis lainnya.

Hipnoterapi klinis sangat berbeda dengan ilmu gendam, stage hipnosis (hipnosis untuk pertunjukan), brain wash, penguasaan pikiran, kuasa gelap dan berbagai kesalahan pemahaman yang terjadi di masyarakat. Prosedur hipnoterapi klinis sangat aman, klien tetap sadar penuh dan terapis hanya bersifat navigator dan driver, decision maker tetap pada klien.

Definisi hipnosis menurut United State Dept. of Education, Human Services Division : “Hypnosis is the bypass of the critical factor of the conscious mind followed by the establishment acceptable selective thinking” atau “hipnosis adalah penembusan faktor kritis pikiran sadar diikuti dengan diterimanya suatu pemikiran selektif”

Definisi hipnosis menurut Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology (AWGIoMT) : “Hypnosis is psychoneurophysiology science based scientifically on brainwave frequency and amplitude changes from beta state to delta state resulting in enhancing and increasing focus, magnified concentration, and receptivity towards any mental message given to subsconscious” atau “Hipnosis adalah ilmu psikoneurofisiologis yang secara saintifik berdasarkan pada perubahan frekuensi dan amplitudo gelombang otak dari kondisi beta ke kondisi delta yang mengakibatkan meningkatnya fokus, konsentrasi, dan penerimaan terhadap pesan-pesan mental yang diberikan kepada pikiran bawah sadar.”

Apa itu penyakit psikosomatis dan mengapa hipnoterapi klinis diperlukan ?

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran semakin mengarah pada perlunya penanganan klien sebagai seorang individu secara holistik. Fokus pengobatan tidak cukup hanya ditujukan pada “fisik” semata. Beberapa bukti ilmiah dari riset terkemuka di dunia menyebutkan bahwa :

  • 90 % penyakit disebabkan oleh faktor psikogenik dan bukan fisikogenik (The American College of Family Physicians)
  • 90 % penyakit disebabkan oleh stress yang rumit (National Health Resources Network, AS)

Terkait penyakit psikosomatik yang saat ini semakin menarik perhatian para ahli, secara harfiah psikosomatis terdiri atas kata psiko dan soma. Psiko berarti pikiran dan soma berarti tubuh; proses patofisiologi penyakit yang ditimbulkan karena proses psikogenik.

Menurut Charless Tebbets (tokoh hipnoterapi dunia) dan kembangan AWGIoMT terdapat 15 macam penyebab penyakit psikosomatis :

  • Motivasi yang salah
  • Memori sakit
  • Konflik diri
  • Imprint
  • Sugesti diri
  • Identifikasi
  • Pengalaman masa lalu yang belum terselesaikan (unresolved past issue)
  • Masalah saat ini yang belum terselesaikan (unresolved present issue )
  • Organ language
  • Menghukum diri sendiri
  • Ego Personality yang mengalami trauma
  • Identofact
  • Alter
  • Mimpi
  • Stress

Cara kerja hipnoterapi klinis :

Hipnoterapis, dengan persetujuan klien, akan membimbing klien turun dari gelombang otak dominan beta (pikiran sadar), 12-25 Hz, ke gelombang pikiran bawah sadar yang sangat rileks yaitu alfa (8-12 Hz), theta (4-8 Hz), dan delta (0,5-4 Hz). Saat berada di frekuensi ini pikiran klien menjadi sangat reseptif dan memungkinkan klien mengakses memori (theta), dan emosi (delta) yang selama ini menjadi sumber masalah klien, tanpa gangguan dan intervensi pikiran sadar (beta). Dengan demikian klien dapat melakukan resolusi trauma dan berbagai rekonstruksi program pikiran yang kontraproduktif dengan kondisi klien. Hal ini akan menghasilkan feedback positif dari sistem limbik otak manusia pada aksis hipothalamus-pituitari-adrenal, sehingga hormon-hormon stress seperti cortisole, nor-epinephrin/adrenalin dan berbagai sitokin pro-inflamasi (peradangan) dapat ditekan. Sebaliknya, hormon yang sangat menunjang proses penyembuhan penyakit seperti beta-endorphine dan sitokin anti-inflamasi lebih banyak diproduksi dalam tubuh.

Indikasi hipnoterapi klinis :

Hipnoterapi klinis dapat digunakan sebagai untuk membantu mengatasi / sebagai terapi pelengkap pada kasus :

Penyakit Psikosomatik : psychogenic infertility (kemandulan dikarenakan faktor psikis), migraine, vertigo, insomnia, penyakit auto imun/lupus, kanker, diabetes mellitus (resistant glucose imbalance), sex problem (disfungsi ereksi, ejakulasi dini, homosexual, lesbian, bisex, vaginismus, frigiditas), , tics, dll.

Masalah yang disebabkan pikiran atau emosi : trauma/luka batin, manajemen stress, frustasi, depresi, sulit fokus/konsentrasi, fobia, emosi labil, mudah marah/meledak, mudah panik, panic attack, konflik diri (inner conflict), kesedihan/penyesalan mendalam, kecemasan tinggi hingga menimbulkan halusinasi, obsessive/compulsive, berhenti merokok, gangguan belajar pada anak, dll.   

dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt

Self Empowerment : meningkatkan rasa percaya diri, takut berbicara di depan umum, takut sukses, gagap/kesulitan bicara, pencapaian prestasi hidup rendah, aktivasi program money magnet, suka menunda, kebiasaan buruk, mengatasi mental block penghambat sukses, dll.

Program Khusus
Hypnoslim : Aplikasi teknik hipnoterapi untuk membantu klien memperoleh berat badan ideal dengan penurunan berat badan yang proporsional dan sangat alami, tanpa obat-obatan farmakologis. Klien akan dibantu “menginstall” program diet sesuai anjuran nutrition untuk masing-masing kondisi klien secara spesifik. Diharapkan dengan mengikuti program hypnoslim, klien tidak mengalami “Yo Yo syndrome” karena mengikuti pola makan dan gaya hidup posisif yang sesuai, dengan suka cita karena tidak lagi bertentangan dengan konsep/program negatif dalam bawah sadarnya.

Hypnobeauty : The true beauty start from inside : Saat ini banyak wanita yang hanya memperhatikan “faktor eksternal” dalam upaya mempercantik diri. Berbagai terapi untuk kecantikan telah dilakukan dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit, namun perasaan galau, jauh dari rasa percaya diri, bahkan perasaan hampa masih saja muncul. Dalam program terapi ini, klien diberikan pemahaman mendalam mengenai teknologi pikiran dan pengaruh emosi terhadap kesehatan khusunya kencantikan dan proses penuaan. Dalam terapi akan dilakukan upaya resolusi trauma dan pembersihan “lintah energi” yang banyak berasal dari trauma, luka batin, dendam, konflik diri serta emosi negatif lainnya. Kapasitas “aki psikis” yang telah direcharge, produksi hormon endorphine alami dalam tubuh yang meningkat, akan memancarkan vibrasi yang positif dan tercermin sebagai inner-beauty yang alami, sangat menarik, serta menarik hal-hal yang positif juga (relasi, peristiwa, karier, jodoh, dll - the law of attraction)

Hypnobirthing : Program terapi ini memungkinkan ibu menjalani proses persalinan mengikuti ritme alamiah tubuh sehingga bayi lahir mengikuti kontraksi alamiah bukan dengan dorongan paksa, mengurangi rasa nyeri saat persalinan bahkan “orgasme” saat proses persalinan terjadi. Melahirkan menjadi pengalaman yang indah, menyenangkan serta aman dan nyaman bagi bayi, ibu dan pendamping persalinan. Memperkuat “bonding” antara ibu dan bayi sejak dalam kandungan dan atau hubungan istri dan suaminya sebagai pendamping persalinan. Manfaat lainnya adalah menyingkat fase pertama dari bersalinan, kelelahan ibu dan mengurangi kebutuhan anastesi (epidural, dan obat penghilang nyeri), mengurangi risiko kerusakan pada perineum dan pelvic floor, mengurangi kemungkinan intervensi medis seperti bedah caesar, forceps, dan sebagainya serta mencegah “baby blue syndrome”. Bayi yang lahir normal tidak mengalami trauma akan lebih kuat, sehat dan tanggap.