dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt
dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt

 

 

LONG COVID 

Akhir-akhir ini semakin banyak pasien yang berdatangan dengan gejala covid yang berkepanjangan padahal mereka sudah dinyatakan sembuh dan PCRnya sudah negatif. Ada yang datang dengan kelelahan ekstrim, berjalan 10 langkah sudah merasa lelah, mencuci 1 buah piring tidak mampu, berbicara lebih dari beberapa patah kata sudah lelah dan Untuk memulihkan kondisinya perlu waktu yang cukup lama. Pasien dengan keluhan ini biasanya datang disertai cemas dan depresi karena kondisi yang dihadapi tidak kunjung membaik.  Ada juga yang keluhan batuknya yang masih parah,  pasca menderita covid - GERDnya semakin parah, masih sesak napas, sulit konsentrasi, mudah lupa, belum lama ini ada juga pasien yang datang dengan diare yang kronis, tinnitusnya kambuh, kepalanya pusing dan setelah diperiksa D Dimer nya ternyata masih tinggi.

Pertanyaan yang sering timbul adalah : Dok Apakah kondisi ini  menular ? Apakah saya sudah boleh kontak erat lagi dengan keluarga saya? Apakah kondisi ini bisa disembuhkan ? 

Pada saat artikel ini dibuat, trend kasus Corona di Indonesia telah melandai, tgl 22 september 2021 tercatat penambahan kasus baru sebanyak 2720 orang, sangat jauh membaik dibandingkan dengan kondisi di bulan juli lalu dengan jumlah kasus baru hampir mencapai 52 ribu kasus dalam 1 hari. Kita harus bersyukur namun tetap waspada karena pandemi ini belum berakhir. Salah satu problem yang muncul saat ini adalah mereka yang telah dinyatakan sembuh dari infeksi COVID, banyak yang masih menunjukkan gejala sakit. Gejala ini menetap hingga 4 sampai 24 minggu bahkan lebih. Hal ini kita kenal dengan nama Long COVID ataukah Sindroma Pasca COVID. 

Banyaknya jumlah penderita long COVID dengan berbagai jenis dan derajat keparahan keluhan menjadi perhatian dunia saat ini. 

  • Data dari WHO menyebutkan bahwa ¼ dari seluruh penyintas COVID di dunia mengalami long COVID
  • Center for Disease n Control Prevention atau CDC melaporkan 1 dari 3 orang penyintas menderita Long COVID
  • Baru baru ini di Inggris dilakukan sebuah penelitian terbesar di dunia pada 3065 orang penderita LONG COVID pada anak – anak yang terkena infeksi COVID pada periode september 2020 hingga Maret 2021. ditemukan sebanyak 14 persen mengalami LONG COVID, gejala tersering yang dirasakan adalah kelelahan dan sakit kepala yang tidak biasa.

Akupunktur sangat berperan dalam membantu proses pemulihan sindroma long covid ini. Sesak napas, kelelahan kronis, batuk kronis, brain fog (sulit berkonsentrasi dan memori agak terganggu), nyeri-nyeri sendi dan lain sebagainya. Untuk ulasan lebih lengkap mengenai peran akupunktur medik dalam Long Covid dapat disaksikan di tautan youtube berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=ZRHnNbBwCAc&t=1266s