dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt

Alergi tidak selalu terjadi saat seseorang lahir. Cukup banyak alergi mulai dialami seseorang pada titik usia tertentu. Pasien sering mengeluhkan tiba-tiba ia menjadi alergi udang, telur atau alergen lainnya sejak setahun lalu padahal sebelumnya ia dapat memakan makanan tersebut tanpa masalah. Alergi bisa terjadi karena perubahan imunitas dalam dirinya. Apabila alergi dialami sejak lahir hal ini berarti bersumber dari proses atopi di gen yang terkandung dalam DNA. Setelah proses pemetaan seluruh genome manusia selesai sekitar awal tahun 2000, pemahaman ahli genetika terhadap gen-gen yang ada pada DNA manusia dan aktivitas masing-masing gen tersebut meningkat secara signifikan. Epigenetik yang secara ringkas dapat dipahami sebagai salah satu proses yang terlibat pada proses swtich on/off gen tertentu kemudian dapat semakin dipahami perannya pada munculnya penyakit tertentu atau alergi tertentu. Faktor-Faktor yang dapat mempengaruhi epigenetik (DNA methylitation and histone modification) cukup luas meliputi life style, inflamasi kronis karena polusi atau penyakit tertentu termasuk stress kronis. Covid 19 yang terkadang menimbulkan reaksi inflamasi kronis yang termanifestasi dalam long covid juga sering menimbulkan alergi. Perpaduan teknik kinesiologi khusus dan akupunktur medik diharapkan dapat membantu harmonisasi sistem imun dan menekan proses inflamasi kronis yang terjadi. Kinesiologi dapat membantu melakukan desentisasi terhadap allergen tertentu. Kemudian dipadukan dengan akupunktur medik untuk menekan proses inflamasi yang terjadi.

dr. Surya W Giri, Sp.Ak, CHt